Tuesday, May 5, 2009

COMPETENCY: CRITICAL THINKING

Guiding Principle: The goal of instruction in “critical thinking” is to help students become capable of critical and open-minded questioning and reasoning. An understanding of argument is central to critical thinking.

Definition: Critical Thinking competency
Ability to examine issues and ideas and to identify good and bad reasoning in a variety of fields with differing assumptions, contents and methods.

Criteria

1. Information Acquisition:
• Identify questions, problems, and arguments.
• Differentiate questions, problems, and arguments.

2. Application
• Evaluate the appropriateness of various methods of reasoning and verification.
• State position or hypothesis, give reasons to support it and state its limitations.

3. Analysis
• Identify stated and unstated assumptions.
• Assess stated and unstated assumptions.
• Critically compare different points of view

4. Synthesis
• Formulate questions and problems.
• Construct and develop cogent arguments.
• Articulate reasoned judgments.

5. Communication
• Discuss alternative points of view.
• Defend or criticize a point of view in view of available evidence.

6. Evaluation
• Evaluate the quality of evidence and reasoning.
• Draw an appropriate conclusion.

Campursari

Filed under: me and fam

"Umpama sliramu sekar melati, aku kumbang nyidam sari. Umpama sliramu margi wong manis,ak kang bakal ngliwati ( seandainya dirimu bunga melati, aku kumbang yang mabuk sari, seandainya dirimu jalan, aku akan melewatinya…)"

kalau saja lagu di atas di tujukan kepada diriku oleh seorang laki-laki, seperti nyamuk kena baygon..aku mesti klepek-klepek. Lagu itu seumpama pujian, sanjungan dari seorang laki-laki kepada seorang wanita yang di pujanya. Dalam bahasa inggris mungkin singkat dan padat, I adore you, tapi dasar wong jawa yang yang suka ndowo-ndowo ulo…jadilah kata singkat dan padat dalam bahasa inggris itu menjadi rentetan pujian, sanjungan yang indah.

Jawa, khususnya Jogja dan Solo, Salah satunya tempat si pembuat lagu tersebut lahir. Namanya Manthous, orangnya setengah tua(jelas) dengan kumis nyerimping, dengan suara dasyat empuknya. Lagu-lagu seperti nyidam sari sangat pas di bawakan dengan suara empuknya. Orang Jogja-Solo dan sekitarnya memiliki ciri khas dalam lagu-lagu yang di ciptakannya. Biasanya lebih halus dan sangat enak di dengar. Berbeda dengan lagu-lagu jawa timuran, kalau kata teman "kasar dan nggilani", walaupun tetap enak dan nyamleng di telinga.

Ini salah satu judul contoh lagu jawa timuran, di tilik dari judulnya saja wes saru kalau orang jawa bilang, " tragedi tali kutang -tragedi tali bra/BH

"ndek biyen tak tukoke wujud tali sak kotange, saikine la kok ilang sak sliarne. Lungo menyang endi, ora pamit ra ngabari…neng endi aku nggoleki tali kutang (dulu aku sudah belikan BH beserta dengan talinya, sekarang tiba-tiba hilang dengan orangnya, tanpa kabar…dimana aku mencari tali BH)"

Sebagai asli jawa timurpun aku juga tau itu lagu super duper saru, ra nggenah dan nggilani. Tapi karena musiknya ayng enak dan juga penyanyinya, cak Diqin yang menyanyikannya dengan ciri khas gaya yang pas jadi aku melihatnya sebagai lawakan macam kartolo dan kirun. Ngiilani, saru tapi ngangeni.

Jadi kalau kita tetap bisa menikmatinya dan juga menggaguminya, kenapa musti bingung…bukankah keindahan itu tercipta karena ada perbedaan?? Jadi, slahkan sodara-sodara tercinta menikmati lagu campursari yang kalem dari jawa tengah, dan yang nge-rock dari jawa timur. Semuanya enak di dengar dan yang pastinya membuat aku lupa sama semua utang-utang..hehe

--------------------------------------------------------------------------
Mendengarkan lagu ini di negeri orang memang bikin kangen kampung halaman.
--------------------------------------------------------------------------
sumber : http://meilinpruwita.blogsome.com