Wednesday, July 25, 2012
Seting Internet 3G Tablet Treq A10G Duo
Banjir tablet produk Cina yg di bandrol dengan merk Lokal memang sdg jadi trend di Indonesia saat ini.
Dengan fitur yg mendekati sama atau bahkan terkadang melebihi dengan Brand terkenal, mulai dari fasilitas 3G, layar capacitive, internal storage yg besar, RAM semakin besar, GPS, TV, on Call dan dukungan harga yg nyaris lebih murah 50%, siapa yg tdk mau?
Kali ini problem Setting Internet 3G Tablet Treq A10G Duo kembali menjadi isu. Solusinya sangat sederhana, ikut step step berikut;
1. Masuk di menu "System settings"
2. Masuk di sub menu "Wireless & Networks"
3. Pilih "more"
4. Klik "Mobile networks"
5. Pilih/centang "Data enabled"
6. Klik "Network operators", pilih sesuai kartu anda
7. Kemudian back, pilih "Access Point Names"
8. Klik menu utk "New APN"
9. Masukkan parameter sbb: (dalam kasus ini pakai operator Tri)
a. Name : .. Bebas
b. APN : 3data
c. Proxy : 10.4.0.10
d. Port : 3128
e. Username : 3data
f. password : 3data
g. Server biarkan kosong
h. MMSC biarkan kosong
i. MCC : 510
j. MNC : 89
k. Authentication type : "PAP or CHAP"
l. APN type : default,supl
m. APN protocol : IPv4
n. Bearer : Unspecified Setelah itu tekan menu dan save
Selamat mencoba, semoga berhasil. Silahkan kalau ada yg tdk jelas atau ada yg mau ditanyakan ... :)
Saturday, March 24, 2012
Overheat pada Honda Vario Techno PGM-FI 125 dan Solusinya
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengalaman tentang Overheat yang terjadi pada Vario Techno
Pertama Problem overheat muncul
Pada saat pertama kali menaiki kendaraan ini terasa sangat mantap, dengan body yang sedemikian besar dan kokoh. Untuk mencobanya, penulis menaiki dengan membawa anak dan seorang pembonceng. Dengan beban yang kurang lebih mendekati 200Kg, mengendarai Vario ini terasa nyaman, jalanan yg tidak rata pun dapat dilibas dengan baik
Namun demikian, ketika perjalanan semakin jauh dan waktu tempuh semakin panjang, tiba tiba indikator overheat menyala. Tentu sangat mengherankan, bagaimana produk yg baru di launching dan baru saja dinaiki tiba tiba indikator overheat menyala?
Mensikapi kejadian ini penulis mencoba utk menghentikan kendaraan dan mendinginkan mesin selama kurang lebih 5 menit. Sambil menunggu, penulis mencoba utk melihat posisi air radiator pada tabung cadangan dan ternyata masih ada di level aman. Lalu kenapa overheat bisa terjadi?
Pada kesempatan itu penulis tidak ingin mencoba membuka radiator meskipun hal itu dimungkinkan, akan tetapi penulis lebih memilih untuk menunggu benar benar mesin dingin karena angin yang ada. Kalau penulis memaksa untuk membuka tutup radiator rawan terjadinya semburan dari cairan pendingin di radiator akibat tekanan panas.
Setelah didiamkan beberapa saat, motor dinyalakan kembali dan indikator overheat sudah tidak menyala. Solusi ini tentu sifatnya sementara karena sedang ada diperjalanan dengan sedikit peralatan pendukung.
Solusi Yang Penulis Coba saat ini
Tentu akan sangat tidak nyaman jika kita berkendara kemudian sebentar sebentar harus berhenti untuk mendinginkan mesin. Dalam hal ini penulis mencoba menggali lebih jauh, apa sebetulnya yang telah terjadi. Meskipun belum sepenuhnya terjawab, setidaknya penulis telah membuat sedikit rangkuman untuk menyelesaikan masalah ini.
Langkah langkah solusi overheat pada Vario Techno PGM-F1 125:
Kesimpulan sementara:
Mohon untuk diperhatikan,
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan membantu.
Tulisan ini bersifat pandangan pribadi dan berdasarkan atas pengalaman pribadi dengan tidak bermaksud utk mendeskreditkan produk tertentu.
UPDATE 28 Maret 2012
Pertama Problem overheat muncul
Pada saat pertama kali menaiki kendaraan ini terasa sangat mantap, dengan body yang sedemikian besar dan kokoh. Untuk mencobanya, penulis menaiki dengan membawa anak dan seorang pembonceng. Dengan beban yang kurang lebih mendekati 200Kg, mengendarai Vario ini terasa nyaman, jalanan yg tidak rata pun dapat dilibas dengan baik
Namun demikian, ketika perjalanan semakin jauh dan waktu tempuh semakin panjang, tiba tiba indikator overheat menyala. Tentu sangat mengherankan, bagaimana produk yg baru di launching dan baru saja dinaiki tiba tiba indikator overheat menyala?
Mensikapi kejadian ini penulis mencoba utk menghentikan kendaraan dan mendinginkan mesin selama kurang lebih 5 menit. Sambil menunggu, penulis mencoba utk melihat posisi air radiator pada tabung cadangan dan ternyata masih ada di level aman. Lalu kenapa overheat bisa terjadi?
Pada kesempatan itu penulis tidak ingin mencoba membuka radiator meskipun hal itu dimungkinkan, akan tetapi penulis lebih memilih untuk menunggu benar benar mesin dingin karena angin yang ada. Kalau penulis memaksa untuk membuka tutup radiator rawan terjadinya semburan dari cairan pendingin di radiator akibat tekanan panas.
Setelah didiamkan beberapa saat, motor dinyalakan kembali dan indikator overheat sudah tidak menyala. Solusi ini tentu sifatnya sementara karena sedang ada diperjalanan dengan sedikit peralatan pendukung.
Solusi Yang Penulis Coba saat ini
Tentu akan sangat tidak nyaman jika kita berkendara kemudian sebentar sebentar harus berhenti untuk mendinginkan mesin. Dalam hal ini penulis mencoba menggali lebih jauh, apa sebetulnya yang telah terjadi. Meskipun belum sepenuhnya terjawab, setidaknya penulis telah membuat sedikit rangkuman untuk menyelesaikan masalah ini.
Langkah langkah solusi overheat pada Vario Techno PGM-F1 125:
- Ketika mesin dalam kondisi dingin, buka baut penutup pada cover radiator (dilepas juga covernya).
- Membuka tutup radiator.
- Melihat didalam radiator seberapa banyak coolant radiator yang masih ada (dlm kasus saya, ternyata setelah di cek kondisinya kosong). Secara bersamaan, akan terjadi aliran coolant radiator yg berasal dari tabung cadangan yg akan masuk kedalam radiator (dlm kasus saya, tidak sampai membuat penuh di radiator).
- Menambahkan coolant radiator pada radiator sampai penuh (gunakan produk yg sama rekomendasi dari AHM "xxx"--> lupa saya merknya :).
- Menyalakan mesin dengan tidak menutup radiator. Ketika mesin menyala akan terjadi pengurangan pada coolant radiator, tambahkan lagi sehingga penuh. Lakukan hal ini selama 2 atau 3 kali dengan kondisi mesin dinyalakan dan dimatikan.
- Setelah coolant radiator penuh, pasang penutup radiator.
- Kemudian isi tabung cadangan dengan coolant radiator pada level aman.
- Jalankan mesin seperti biasa.
Kesimpulan sementara:
- Terjadi ketidak tepatan dalam proses pengisian coolant radiator sewaktu perakitan (ada SOP yg terlewat atau bisa jadi SOPnya tidak tepat).
- Melihat kondisi radiator yg kosong dan tabung cadangan masih ada, bisa disimpulkan teknisi mengisi coolant radiator hanya melalui tabung cadangan saja, sehingga coolant tidak sampai pada radiator. Lalu bagaimana solusinya .... ? ikuti solusi yang dtawarkan diatas utk melakukan pengisian ulang coolant radiator.
- Tidak mungkin terjadi overheat dlm jarak tempuh yg sangat pendek (kurang dari 20km) apabila ada cairan coolant di dalam radiator.
- Kesimpulan ini masih sangat bersifat sementara, sambil menguji apakah setelah radiator diisi penuh dengan coolant radiator tidak terjadi penyusutan yang berlebih.
Mohon untuk diperhatikan,
- Apabila lampu indikator overheat menyala, jangan dipaksakan untuk menjalankan kendaraaan. Kalau hal ini dipaksakan, bisa dipastikan akan terjadi masalah yg lebih parah (mesin akan melenting dll),
- Apabila terjadi bunyi seperti mengorok di radiator, coba pastikan langkan diatas untuk dicoba (1-8).
- Jika suara masih muncul juga, bisa dicoba untuk dilepas radiator dan kipas (bila ada). Jika suara hilang maka bisa dipastikan timbul karena gesekan kipas dengan radiator. Namun apa bila suara itu masih muncul, siap siap utk mengajukan klaim ... :)
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan membantu.
Tulisan ini bersifat pandangan pribadi dan berdasarkan atas pengalaman pribadi dengan tidak bermaksud utk mendeskreditkan produk tertentu.
UPDATE 28 Maret 2012
- Setelah 1 minggu dilakukan pengisian coolant radiator spt prosedure (1-8) diatas, sudah tidak muncul kembali overheat.
- Terjadi penyusutan coolant radiator sampai 1/4 atas upper level, akan tetapi sampai hari ini sdh tdk berkurang lagi (semoga seterusnya).
- Masalah overheat ini sdh saya sampaikan pada AHM dan mereka memberikan tanggapan bahwa ini diyakini adalah human error, dengan ausmsi/dalih ada gelembung udara yg terjebak pada saluran radiator.
Wednesday, March 14, 2012
Review Honda Vario Techno PGM-FI 125
Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai +/- 270 juta jiwa tentu merupakan pasar yang sangat potensial untuk memasarkan produk apapun. Dari produk dengan kualitas kelas wahid maupun sampai produk dengan kualitas kelas jangkrik. Hal ini disadari penuh oleh negara negara produsen di dunia, sehingga mereka selalu menggembar gemborkan pasar bebas, agar mereka bisa dengan bebas menjarah pasar di Indonesia.
Namun sayangnya, Indonesia sendiri sampai saat ini seolah tidak konsen dengan potensi pasar yg dimiliki. Banyak kebijakan yang dibuat oleh pemerintah(entah dalam tekanan atau tidak sadar) lebih banyak berpihak kepada asing agar menjarah pasar di negeri sendiri.
Hal ini semakin memperkokoh kemampuan kritis bangsa kita yang lebih banyak beradu pendapat di dunia maya dengan hanya terjebak pada level komentator. Termasuk apa yang akan dilakukan penulis saat ini terhadap produk "Honda Vario Techno PGM-FI 125" yg diproduksi oleh negeri matahari terbit.
Perkembangan skuter matic di Indonesia memang sangat pesat, dengan dibukanya kran import dari negara manapun menjadikan Indonesia sebagai sebuah laboratorium produsen untuk melepas produk mereka.
Peluncuran skuter matic dengan kapasitas 125cc bertepatan dengan 10 tahun peluncuran perdana sepeda motor bebek pada tahun 2002 dengan kapasiatas yang sama. Pada waktu itu Honda meluncurkan produk Karisma 125cc dengan varian tromol maupun disc brake.
Kesan pertama Honda Vario Techno PGM-FI 125 adalah skutermatic dengan penampilan yang futuristik, dengan desain yg menonjolkan garis garis tajam semakin memperkokoh kesan macho.
Menilik pada technology yg disematkan memang tidak main main, dengan menerapkan ACG Starter, era skutermatic dengan suara "cetlak" pada saat start engine akan berlalu. Kuncinya adalah membenamkan magnet pada dinamo starter langsung pada mesinnya.
Kelebihan
Start mesin yang sangat halus
Tarikan cukup responsih
Bagasi dan kapasitas bbm yg cukup besar
Feature utk keselamatan yang lumayan mendukung
Kekurangan
Fasilitas CBS yang sangat jauh terpaut harganya (+/-900rb) dgn versi standart, akan mubazir utk pengguna dalam kota yg sering macet, kecuali anda pengguna race ... :)
Body terlalu besar dan berat yang luar biasa, cocok untuk kaum Adam akan tetapi akan sangat kurang dimintai untuk kaum Hawa.
Suspensi masih terlalu keras kalau dipergunakan untuk perseorangan, namun cukup nyaman untuk berboncengan.
Indikator lampu sign menggunakan warna yg kurang cerah, sehingga kurang terlihat oleh pengendara sendiri pada siang hari.
NB: Nanti di edit lagi ya .... capek euy ... setelah lama ga pernah kontribusi lagi dalam blog ... :)
Sunday, October 3, 2010
Review W9700 Replika Blackberry Onyx 9700
Dengan banyak HP kelas wahid yg semakin digandrungi anak muda, maka tidak ketinggalan produsen produsen dari negeri tirai bambu melihat peluang ini dan dengan gencar membuat imitasinya. Ada banyak macam imitasi yg beredar dengan kulaitas yg beragam.
Pada kesempatan ini, saya menjajal Replika Blackberry Onyw 9700 yg terkenal dengan tipe W9700. Betul betul 1 to 1 copy, 99% physically mirip.
Kesan pertama : Benar benar mantab bodinya, ga ada bedanya dgn BB yg asli.
Menu : Standar HP buatan China, ditambah shortcut utk snaptu, opera dll
Trackpad bener bener sensitif, jgn lupa buang plastik cover di trackpad
Dual sim GSM yg dengan mudah mendeteksi operator
Kualitas audio yg lumayan ciamik, palagi kalau menggunakan headset. Ada fasilatas utk mengatur Equalizer dan Advanced Bass.
Kualitas dual camera depan belakang cukup standar utk HP Cina cukup VGA.
Kualitas tuner TV cukup sensitif, dpt menangkap banyak siaran.
Untuk menonton TV agar layar tdk terganggu dgn OSD panel, cukup tekan tombol A. Scan chanel dan autosave tekan tombol Q.
Kekuatan batery sdg dicoba, kayaknya kalau aktif ga kuat lama
Ya betul kalau kita aktif main Mp3 atau lihat tv, setengah hari juga btre lsg habis. Untuk standby normal bisa 2 hari. Batre Compatible dengan Nokia tipe BL-4U
Terdapat tanda CE, kalau betul berarti memenuhi standar untuk keselamatan, kesehatan dan ramah lingkungan sesuai standar Eropa .... :)
Sementara itu dulu ya :)
Spec :
- Dual GSM On
- TV
- Wi-Fi
- Dual camera depan belakang (CGA & QVGA)
- Menggunakan TRACKPAD
- Gprs
- Java
- Yahoo Messenger
- Opera Mini
- Ebuddy
- Bluetooth
- Radio
- menggunakan memory card micro sd
- DLL
Include:
- Box
- Baterai 2 Pcs
- HandsFree
- kabel data
- Charger
Saturday, June 19, 2010
Sustainable Competencies
Tuesday, April 6, 2010
Sample Progress Report
PROGRESS REPORT
“Stratigraphic Architecture of Deep-Ramp Carbonates: Implications for Deposition
of Volcanic Ashes, Salona and Coburn Formations, Central Pennsylvania”
by John Lerner
SCOPE AND PURPOSE
The Late Middle Ordovician-age Salona and Coburn formations of central Pennsylvania show cyclic patterns on a scale of tens of meters. Little research has been done on sequence stratigraphy of deep-water mixed carbonate/siliciclastic systems, and a depositional model for this environment is necessary to understand the timing and processes of deposition. The stratigraphic position of the bentonites at the base of the larger cycles is significant because it indicates that they accumulated during a time of non-deposition in a deep water environment.
PROGRESS
To date, I have described five lithofacies present in the Salona and Coburn formations. Two lithofacies are interpreted as storm deposits and make up the limestone component of the thinly-bedded couplets. Some trends were observed in the raw data; however, because of the “noisy” nature of the data, a plot of the five-point moving average of bed thickness was created to define the cycles better.
ADDITIONAL WORK
Two key tasks are to be completed in the coming weeks. With the results of these tests and the field observations, I will create a model for deposition of a deep-ramp mixed carbonate/siliciclastic system in a foreland basin environment. The model will include depositional processes, stratigraphic architecture, and tectonic setting.
REMAINING QUESTIONS
Questions remain regarding the depositional processes responsible for the featureless micrite at the base of the Salona Formation. How rapid was the transition? What record (if any?) remains of the transition? Were bentonites not deposited, or were they selectively removed at certain locations by erosive storm processes?
EXPECTED RESULTS
I expect to find that the large-scale cycles represent parasequences. Flooding surfaces are marked by bentonites and shales, with bentonites removed in some locations. If the cycles are true parasequences, the implication is that eustatic sea level changes and not tectonic influences controlled the depositional changes over the interval.
This page was downloaded from Style for Students Online, available at https://www.e-education.psu.edu/styleforstudents/
“Stratigraphic Architecture of Deep-Ramp Carbonates: Implications for Deposition
of Volcanic Ashes, Salona and Coburn Formations, Central Pennsylvania”
by John Lerner
SCOPE AND PURPOSE
The Late Middle Ordovician-age Salona and Coburn formations of central Pennsylvania show cyclic patterns on a scale of tens of meters. Little research has been done on sequence stratigraphy of deep-water mixed carbonate/siliciclastic systems, and a depositional model for this environment is necessary to understand the timing and processes of deposition. The stratigraphic position of the bentonites at the base of the larger cycles is significant because it indicates that they accumulated during a time of non-deposition in a deep water environment.
PROGRESS
To date, I have described five lithofacies present in the Salona and Coburn formations. Two lithofacies are interpreted as storm deposits and make up the limestone component of the thinly-bedded couplets. Some trends were observed in the raw data; however, because of the “noisy” nature of the data, a plot of the five-point moving average of bed thickness was created to define the cycles better.
ADDITIONAL WORK
Two key tasks are to be completed in the coming weeks. With the results of these tests and the field observations, I will create a model for deposition of a deep-ramp mixed carbonate/siliciclastic system in a foreland basin environment. The model will include depositional processes, stratigraphic architecture, and tectonic setting.
REMAINING QUESTIONS
Questions remain regarding the depositional processes responsible for the featureless micrite at the base of the Salona Formation. How rapid was the transition? What record (if any?) remains of the transition? Were bentonites not deposited, or were they selectively removed at certain locations by erosive storm processes?
EXPECTED RESULTS
I expect to find that the large-scale cycles represent parasequences. Flooding surfaces are marked by bentonites and shales, with bentonites removed in some locations. If the cycles are true parasequences, the implication is that eustatic sea level changes and not tectonic influences controlled the depositional changes over the interval.
This page was downloaded from Style for Students Online, available at https://www.e-education.psu.edu/styleforstudents/
Monday, January 25, 2010
Restart Page Number Word 2007
# Starting at the beginning of the document, place the cursor on the first page where you want to display the page number in a different format.
# On the Page Layout tab, in the Page Setup group, click Breaks.
# Under Section Breaks, click Next Page.
# On the Insert tab, in the Header & Footer group, click Header or Footer, and then click Edit Header or Edit Footer to make changes in the header or footer area.
The header or footer that contains the page number is labeled Section 2.
thanks Andrew .. :)
# On the Page Layout tab, in the Page Setup group, click Breaks.
# Under Section Breaks, click Next Page.
# On the Insert tab, in the Header & Footer group, click Header or Footer, and then click Edit Header or Edit Footer to make changes in the header or footer area.
The header or footer that contains the page number is labeled Section 2.
thanks Andrew .. :)
Subscribe to:
Posts (Atom)