Monday, March 30, 2009

PROGRESS REPORT FOR RESEARCH STUDENT

1. Title
2. Aim
3. Objective
4. Scope
5. Literature review (Up to Date Research Related to Work in Progress)
6. Methodology
7. Expected Results / Actual Results to Date
8. Thesis Progress
9. Problems That Affect Research Progress And Remedial Actions Taken To Resolve It
10. Expected Date of Thesis Submission
11. Papers presented, seminar attended, etc.)
12. Non-Academic Activities
13. Recognitions / Awards



Sunday, March 1, 2009

Revitalisasi Paradigma Pendidikan Universitas

Mengingat semakin dekatnya tahun ajaran baru, setiap universitas di negeri ini mulai berlomba-lomba mempromosikan diri, semisal dengan mendatangi beberapa sekolah menengah atas dan yang sederajat, atau melalui berbagai macam iklan dengan menawarkan beberapa agenda menarik, yang berupa pengajaran, keilmuan, fasilitas, infrastruktur kampus,
dan lain sebagainya. Semua dibikin menarik dan memikat sehingga banyak siswa yang ingin melanjutkan kuliah di universitas tersebut.Promosi yang paling berkesan bagi para siswa, terutama bagi orangtua siswa yang banyak menentukan tempat di mana anaknya harus kuliah, adalah output dari universitas tersebut yang mengumumkan langsung mendapatkan kerja dan dapat bersaing di dunia global.

Mengingat semakin dekatnya tahun ajaran baru, setiap universitas di negeri ini mulai berlomba-lomba mempromosikan diri, semisal dengan mendatangi beberapa sekolah menengah atas dan yang sederajat, atau melalui berbagai macam iklan dengan menawarkan beberapa agenda menarik, yang berupa pengajaran, keilmuan, fasilitas, infrastruktur kampus, dan lain sebagainya. Semua dibikin menarik dan memikat sehingga banyak siswa yang ingin melanjutkan kuliah di universitas tersebut.Promosi yang paling berkesan bagi para siswa, terutama bagi orangtua siswa yang banyak
menentukan tempat di mana anaknya harus kuliah, adalah output dari universitas tersebut yang mengumumkan langsung mendapatkan kerja dan dapat bersaing di dunia global.

Akan tetapi, ironisnya banyak sarjana-sarjana lulusan dari universitas yang berkobar-kobar mempromosikan diri ketika penerimaan mahasiswa baru ternyata lulusannya banyak yang menganggur, alias tidak punya pekerjaan dan karena tidak menemukan tempat kerja. Hal itu dapat diketahui dari banyaknya para penganggur lulusan universitas dalam dasawarsa terakhir ini.Jika didata, jumlah penganggur sarjana lulusan universitas setelah krisis ekonomi 1997 tidak jauh beda dengan angka pengangguran tahun 1989 dan 1995, yakni 10,93 persen pada 1989 dan 12,36 persen pada 1995. Sedangkan data Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi menunjukkan bahwa dari tahun 2000-2005 jumlah penganggur sarjana universitas cenderung mengalami pasang surut, tetapi pada 2005 data pengangguran universitas semakin melonjak.Tercatat pada tahun 2000 jumlah penganggur sarjana lulusan universitas mencapai 277.000 orang, 2001 meningkat sedikit menjadi 289.000 orang, 2002 menurun sedikit menjadi 270.000 orang, 2003 menurun lagi menjadi 245.000 orang, dan pada 2004 meningkat tajam jadi 348.000 orang, tahun 2005 lebih meningkat lagi menjadi 385.418 orang. Angka pengangguran sarjana lulusan universitas itu ditafsirkan akan mengalami peningkatan jika tidak ada pembenahan dari berbagai segi di universitas itu.

Asumsi paling mendasar yang menyebabkan banyaknya pengangguran alumni universitas adalah disebabkan oleh rendahnya mutu pendidikan universitas di negeri ini. Hal itu memang sudah diakui di kalangan internasional, seperti yang diumumkan oleh Majalah Time edisi November 2004, yang mengeluarkan suplemen Pendidikan Tinggi yang memuat
200 universitas terbaik di dunia. Tidak satu pun universitas Indonesia pada 2004 itu yang masuk dalam kategori 200 universitas terbaik di dunia. Indonesia kalah sama negara tetangganya, yaitu Malaysia dan Singapura yang masing masing punya dua universitas yang masuk seleksi.Tahun 2005 dan 2006, angin surga menerpa dunia pendidikan tinggi di Tanah Air. Situasi yang sebelumnya tidak mengenakkan itu kemudian sedikit terhapus ketika Majalah Time menerbitkan perangkingan lagi, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menduduki posisi ke-56
kategori Ilmu Budaya dan Humaniora terbaik di dunia pada 2005. Setahun kemudian, masih dalam versi Majalah Time, yaitu tahun 2006, UGM menempatkan tiga program ilmu dalam 100 program terbaik di dunia. Ketiganya adalah kategori Ilmu Sosial (ranking ke- 47), kategori Ilmu Budaya dan Humaniora (ranking ke-73), dan kategori Ilmu Biomedis (ranking ke-73).

Terancam gulung tikarKendati demikian, dalam pandangan Ki Supriyoko (2006), publikasi Majalah Time belum menampakkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia berada pada jajaran "elite" pendidikan tinggi di dunia dalam ukuran konvensional maupun modern. Fakta menunjukkan masih sangat banyak lembaga perguruan tinggi yang belum
maksimal dalam memajukan mutu akademiknya, berkutat pada perkara manajerial dan pembiayaan. Bahkan, lebih dari 30 persen dari seluruh jumlah perguruan tinggi di Indonesia dewasa ini terancam gulung tikar.Dalam pandangan Agus Suwignyo (2007), yang merujuk ke salah satu pendiri Mazhab Frankfurt, Herbert Marcuse, bahwa banyaknya
pengangguran yang terjadi itu disebabkan oleh buramnya profil akademis dosen dan lemahnya disposisi sikap mereka. Di samping itu, menurut Agus, jika merunut pada penganut strukturalisme yang meyakini bahwa pencapaian misi sangat tergantung pada keberhasilan kerja sistem,

maka dalam konteks rendahnya mutu intelektualitas sarjana lulusan universitas itu tergantung pada sistem siklus input dan "proses" serta output-nya. Selain itu pula, pada tataran lebih abstrak, indikator kualitatif suramnya gambaran mutu universitas itu meliputi lemahnya disposisi sikap mahasiswa. Disposisi sikap ini menyangkut antara kesadaran tindakan dengan pengetahuan yang mendasari tindakan tersebut.Menurut Agus Suwignyo, hal itu dikarenakan oleh tiga faktor utama.

Pertama, pada tahap input, ada ketidaksinambungan kurikuler (curricular mismatch) pendidikan pra-universitas dengan pendidikan universitas.

Kedua, pada tahap proses, terjadi misorientasi pengelolaan pendidikan universitas. Sedangkan misorientasi pada proses pendidikan di universitas itu masih menyimpan tiga potensi masalah.Pertama, keinginan meningkatkan daya saing lulusan di dalam pasar kerja tidak disertai kajian mendalam tentang kualifikasi apa yang sesungguhnya dituntut pasar kerja dari lulusan universitas. Kedua, upaya menyemaikan ilmu-ilmu terapan kadang disertai asumsi bahwa kualifikasikualifikasi dasar keilmuan telah dimiliki mahasiswa secara merata dan pada kenyataannya belum tentu.

Ketiga,inkonsistensi praktik pengelolaan program studi dengan rumusan misi mengaburkan totalitas dan arah pendidikan universitas.Nah, dari beberapa paradoks yang telah disebutkan di atas, menuntut universitas di negeri kita dewasa ini
mampu menjawab berbagai macam tantangan globalisasi dan relevansi di tengah berbagai tuntutan perubahan zaman.

Jangan hanya pintar mengiklankan pendidikan layaknya sebuah barang komersial. Pendidikan pada saat ini, terutama di tingkat universitas, harus mampu membuktikan secara nyata output dari peserta didiknya. Bahwa mereka benar-benar mampu memberikan yang terbaik bagi dirinya, bangsa, dan negara.Jika hal itu sudah benar-benar terbukti, maka tidak mungkin pengangguran akan bertambah di tengah ramainya promosi iklan pendidikan yang akhir-akhir ini semakin membeludak menjadi sebuah iklan kosong yang hanya demi kepentingan komersial. Ironisnya, hal itu dilakukan dalam dunia pendidikan yang menginginkan kejujuran dan kemajuan bangsa.
http://www.akmi-baturaja.ac.id

KURIKULUM POLITEKNIK

Kurikulum merupakan rencana kegiatan akademik yang terprogram untuk membekali mahasiswa dalam upaya memperoleh seperangkat kemampuan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal awal dalam kehidupan dan fungsinya di masyarakat/industri. Berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000, kurikulum inti program diploma disusun atas:
1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK),
2. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK),
3. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB),
4. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan
5. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari jumlah SKS kurikulum program diploma. Seperti diamanatkan dalam PP Nomor 60 Tahun 1999, bahwa peranan dan tanggung jawab perguruan tinggi dalam merancang kurikulum cukup besar. Hal ini erat kaitannya dengan interaksi antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dunia industri, dan kebijaksanaan pemerintah yang selalu mengakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat. Persentase perbandingan kurikulum pengajaran teori dan praktik adalah 40%-50% dan 50%-60%. Sejak tahun akademik 2004/2005 POLMED menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang merujuk pada Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan
Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.


SEKILAS TENTANG POLITEKNIK

Politeknik merupakan satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional khususnya pendidikan tinggi yang berusaha mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui jalur pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi selalu berpartisipasi aktif menegakkan perekonomian bangsa dan negara, melalui SDM yang mempunyai keterampilan yang praktis dan memadai. Program Pendidikan Politeknik merupakan jalur Pendidikan Vokasi pada tingkat Perguruan Tinggi yang membekali lulusannya dengan keterampilan yang didukung dengan pengetahuan dasar teoritis yang cukup dan sikap disiplin yang tangguh. Dengan bekal itu, diharapkan alumni Politeknik betul betul menjadi tenaga vokasional di bidangnya, khususnya di bidang Keteknikan (Engineering) dan Tata Niaga (Commerce).

Dasar hukum Pendirian Politeknik adalah Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No. 032 DJ/KEP/1979, tentang pembentukan Politeknik di 6 (enam) Daerah/Perguruan Tinggi. Di Indonesia, sistem pendidikan politeknik sudah dirintis sejak Pelita II. Awalnya dibuka pendidikan Politeknik Mekanik Swiss di Bandung pada tahun 1976 yang menjadi model pendidikan Politeknik, kemudian sekarang bernama Politeknik Manufaktur (POLMAN) Bandung yang dinilai berhasil baik. Pembangunan Pendidikan Politeknik dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai suatu proyek pemerintah yang dibiayai dengan bantuan Bank Dunia (World Bank). Pembangunan Tahap I (pertama), dimulai pada tahun 1979 sebanyak 6 (enam) lokasi Politeknik, yang menyebar di :

1. Medan : Politeknik Universitas Sumatera Utara (USU)
2. Palembang : Politeknik Universitas Sriwijaya (UNSRI)
3. Jakarta : Politeknik Universitas Indonesia (UI)
4. Bandung : Politeknik Institut Teknologi Bandung (ITB)
5. Semarang : Politeknik Universitas Diponegoro (UNDIP)
6. Malang : Politeknik Universitas Brawijaya (UNIBRAW)

PROSES PENDIDIKAN DI POLITEKNIK
Pola Pendidikan Politeknik menganut sistem pendidikan intensif. Perkuliahan diselenggarakan pada kelas kecil, dengan jumlah maksimum 26 mahasiswa per kelas. Seluruh mahasiswa pada semester dan program studi yang sama akan mengikuti perkuliahan yang sama. Sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Politeknik menganut sistem jam yang disesuaikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Satuan bebannya disebut dengan satuan kredit semester (sks).

Beban kegiatan dan proses belajar mengajar selama 38 jam per minggu (6 hari per minggu) sebanyak 18-23 sks. Beban sks tiap program studi untuk program D III sebanyak 112-120 sks bergantung dari jenis program studinya.

Dalam satu tahun akademik diselenggarakan 2 semester kegiatan pendidikan, semester A (ganjil) dilaksanakan dari bulan September sampai dengan bulan Februari dan semester B (genap) dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Agustus. Semester merupakan satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan pada suatu jenjang. Artinya program pendidikan suatu jenjang secara lengkap dari awal hingga akhir dibagi dalam penyelenggaraan semesteran, dengan kata lain seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program pendidikan secara lengkap dibagi-bagi ke dalam program semester.

Program semester berisi penyelenggaraan pendidikan berbentuk kuliah, praktikum, praktik kerja lapangan (PKL), dan bentuk lain beserta evaluasi keberhasilannya. Satu semester setara dengan 19- 21 minggu kuliah. Evaluasi kegiatan belajar mengajar diadakan 2 kali per semester yaitu pada tengah semester sebagai alat pemantau hasil belajar mengajar dan pada akhir semester sebagai penentu kelanjutan kuliah bagi
mahasiswa. Pada evaluasi akhir semester ditetapkan mahasiswa yang berhasil lulus dapat melanjutkan kuliah ke semester berikutnya dan bagi mahasiswa yang gagal (tidak lulus) tidak dapat melanjutkan kuliah lagi (drop out).

Revitalisasi Politeknik

Jakarta, kompas - Guna memperkuat kompetensi keahlian lulusan politeknik agar siap masuk ke pasar kerja, pemerintah mendorong revitalisasi semua politeknik negeri. Fokusnya terutama pada penggantian peralatan praktik yang sudah usang dan memperkuat kerja sama dengan dunia industri.”Revitalisasi itu difokuskan di 26 politeknik negeri. Peralatan praktik sudah banyak yang tua, berumur 20-25 tahun. Itu perlu diganti. Pemerintah memang memberi bantuan dana, tetapi tentu belum cukup. Karena itu, politeknik didorong untuk memperkuat kerja sama dengan industri agar bisa memperkuat kompetensi keahlian di bidang mereka,” kata Fasli Djalal, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, di Jakarta, Sabtu (7/6).

Politeknik juga didorong untuk tak hanya memberikan ijazah kelulusan, tetapi juga memberikan sertifikat-sertifikat kompetensi di bidangnya sehingga mahasiswa cepat terserap dunia kerja. Selain itu, untuk peningkatan kualitas dan pencitraan politeknik yang lebih baik, penerimaan mahasiswa baru juga diminta tidak asal-asalan sebab justru akan menghasilkan lulusan yang tidak siap bersaing di dunia kerja.


Pemerintah daerah
Saat ini perluasan politeknik telah dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Lima politeknik sedang dibangun dan sembilan lainnya dalam tahap persiapan. Pembiayaannya, dari pusat dan daerah 70:30 dari total kebutuhan dana membangun politeknik,” kata Fasli. Biaya pembangunan politeknik bisa tiga hingga lima kali biaya pembangunan dan operasional universitas. Akibatnya, tidak banyak politeknik berkualitas baik. Dari penelitian JICA (Badan Kerja Sama Internasional Jepang) pada 2003, setidaknya butuh 150 politeknik berkualitas untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia bagi pembangunan.

Ketua Asosiasi Politeknik Indonesia (ASPI) M Iskandar Nataamijaya mengatakan, jumlah mahasiswa politeknik sekitar 120.000, tersebar di 26 politeknik negeri dan sekitar 110 swasta. Politeknik masih menjadi pilihan kedua setelah universitas karena hanya memberikan diploma. ”Di masyarakat, gelar masih diminati. Padahal, seharusnya yang dipentingkan ialah lulusan bekerja sesuai potensi, baik sebagai pekerja maupun pengusaha,” kata Iskandar.Menurut dia, pihak luar negeri ada yang memberi bantuan besar, seperti Pemerintah Belanda. Dalam empat tahun (2006-2009) Belanda membantu dana 2,2 juta euro—setara Rp 35,2 miliar—dan pendampingan.

Pendidikan vokasional
Melihat persoalan yang dihadapi Indonesia, Ketua Bidang Organisasi dan Evaluasi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Budi Djatmiko yang dihubungi Minggu mengatakan, Indonesia lebih membutuhkan tenaga ahli dan terampil agar bisa lebih produktif dan memacu pertumbuhan ekonomi. ”Melihat struktur persoalan di Indonesia saat ini, terus terang yang diperlukan adalah politeknik. Tingkat pengangguran sudah demikian tinggi. Maka, pendidikan yang berbasis vokasional lebih tepat,” ujarnya.

Ia menyambut baik kebijakan Depdiknas mendorong pertumbuhan SMK ketimbang SMA. Sayangnya belum diimbangi dengan sosialisasi memadai. Selama ini masih muncul pandangan bahwa sekolah vokasional termasuk ”golongan dua”.
kompas Senin, 9 Juni 2008

Contoh Review Konsep paper

Rev. Date 9/20/07

Notes on Writing a Concept Paper:

From Dr. Adizes: "The thesis is not a field study. It is definitely not a controlled experiment. It must be a thought piece supported by the literature you read. It must present a new theory, your theory on the subject. So please focus on change and integration."

Note that all of Dr. Adizes books must be referenced in the dissertation.

The proposal should be 8-10 pages maximum.

Overarching objectives of the Concept Paper - The goal of the program is to create unifying theories of change. You do not have to prove that your theory/method works, this research should be all qualitative, grounded in social research methods primarily via literature review (other studies and theorists, across multiple disciplines). AGS is not looking for results shown as data - and in fact, we do not want this. AGS is not looking to prove anything; we are looking for unifying theories of how change can be managed across disciplines and cultures.


Key Texts – Don’t forget APA style! For the Concept Paper, you need to identify literature in the field which will help you determine whether anything similar has been done before, as if you were writing a patent. Your concept must be original to earn the Ph.D. Although the full literature review is part of the dissertation process and includes a comparison of Adizes methodology in depth, you will have to have a working knowledge of key texts, past studies done on this subject in various fields, reports and current work in the field in order to begin to assure that your concept is original. You will identify 5 disciplines in which to begin your initial research – and it may be a good idea to chunk your texts into those five areas.

Key Terminology – You must define the key terms – these are words used in your original Research Question, and in the body of your paper. One caution here: Many students seek to use Spiral Dynamics in their model design. You should not plan to teach Spiral Dynamics to your Doctoral Committee and external evaluators! Do not use coded language unless absolutely essential – use plain English to describe the phenomenon – such as transformation processes in social evolution, value systems, and expressions of value systems – rather than “red to blue”, “orange thinking” or “turquoise system”, “memes”, etc. Value systems can be described to your readers the same way Dr. Don Beck describes them to his students, in common language.

Adizes methodology has more ‘human readable’ concepts – such as the (I)ntegrator… the term actually describes the function so it is meaningful, and CAPI (Coalesced Authority, Power and Influence) is just an acronym. The same is true of Ken Wilbur’s quadrants, and the term ‘integral’, for example. You only need to provide a specific definition for your context.

Definitions are important because they anchor your research. If you can find a definition in an actual source and quote it properly, a formal citation in APA style, that would be ideal. It doesn’t matter if you use the Bible or a Psychology book, as long as the definition suits your purpose and anchors your research.

Graduate Advisor – This individual is no longer needed. Instead, you will identify the Chair of your committee and other committee members. Identifying a mentor in your professional field will inform your initial concept as well as help you connect with key resources (past and present), guide your writing, and further the practical acceptance of your work in your own professional field.

A CV is required and you should write a brief statement regarding why you selected this person and how they are appropriate to the task. The task of participating on the Doctoral Committee is described elsewhere, but generally includes two meeting sessions that are composed of a) individual review of your submission in writing, b) exchanging notes between all committee members for review, c) joint review of all concerns, comments, recommendations via conference call. You participate during part of this call. The DocCom members and Chair are paid for approximately 10 hours work at a rate of $50/hour for each committee session. When you submit your Concept Paper, submit the CV’s of the persons you have selected for the DocCom.

One other important comment - - be sure to select people who have the expertise within your professional setting, because this is where you will apply your model and - if you plan to apply it - you will benefit from professional validation outside of AGS. When you submit the Concept Paper, be sure to identify the person that you would like to be the Chair, and be sure you have discussed the role with this person.

Investigation, or Research Activities – The first part of your investigation is your Literature Review. That should be done in fair depth prior to anything else. DO NOT begin pilot studies or interviews until after you have approval from your Doctoral Committee!!

AGS theses do not require experiments, and thus the investigation should be literature based, and then compare methodologies via social research, qualitative research. This means that you will be reading the related work (books, articles, studies) of other theorists in multiple disciplines, looking to extract key concepts that relate to your Question. You will interview experts in order to search out even more studies and literature that may also be related to your specific area of inquiry. You will identify key experts, and the Doctoral Committee will provide more. You will integrate the components of theories that add to the design of your model for managing change, and discard the rest – justifying the process.

You will start with the Literature Review – which will include books, but you will also search for prior studies on the subject you have selected, articles, etc. You will start with about 5 disciplines like anthropology, management theory, biology, psychology, philosophy, sociology. Those are specified in the Concept Paper, but the Lit Review will then expand further into other disciplines and cross-cultural studies. The Lit Review should be complete and submitted in the First Term of supervision, and you can also submit drafts of any survey instruments or questionnaires, etc… for input, feedback or approval at that time.

Often a Literature Review is a circular process where, at some point, you find your experts and books are referring you back to resources you’ve already studied… at this point, you will be nearing the end of this part of the research cycle.

Manuals: Be sure to read the Thesis Manual to inform yourself regarding the requirements of the project. The Thesis Manual is on the “Manuals” page of our website - on every page of the website there is a link at the bottom to the “Manuals” page.

Suggestions for Project Planning:

It might be a good idea just to start putting your "goals or objectives" on paper - try to narrow it into 2-3 sentences, and eventually just ONE. Try to be sure that the development of this one sentence will require only one area of exploration across multiple disciplines.

Then you might consider “chunking” a description of the project plan into the sections below. The Concept Paper can be broader than the final product... it only needs to be a
few pages describing what you want to achieve - what problems need solving?
The concept paper does not have to be an outline, but an outline or “chunking strategy”
might help you to begin your work and select some initial resources and areas of exploration.

Chunking strategy used in the Concept Writing Course:

1.0 Title/Sub-title
2.0 Purpose of Study (1-3 paragraphs)
3.0 Research Questions (include one primary question relevant to your title)
4.0 Relevance and originality of topic to improvement in key management area (5-7 paragraphs)
5.0 Management Context (3-5 paragraphs)
6.0 Proposed Research Method
7.0 Proposed Research Activities (include literature review and first 5 disciplines you'll explore)
8.0 Key Texts
9.0 Key Terms
10.0 Experts/Doctoral Committee
11.0 Proposed Timeline/Deliverables (in the first term of supervision you usually submit the Lit Review and first drafts of any survey instruments, questionnaires, etc. In the second term, you will get final approval on those and you can begin any work with people - such as doing formal interviews. In the third term you submit your final draft, conclusions, examination of bias, and reflections on ways that the process might have been improved or might be improved in the future.)
12.0 Other suggestions for aiding your own focus:

• Define the population and/or sample population (or industries, cultures) affected.
• Identify a range of (resources for) perspectives/viewpoints on the issue
• Identify studies done on this subject in the past (i.e. if you are studying cooperatives, you might look at food cooperatives, farmers markets, housing cooperatives, economic cooperatives, cooperative development initiatives in other countries and cultures, educational cooperatives, kibutz and other social cooperatives, etc.)

Suggestions from a Research Methodologies course at AGS

Your work should review your research methodology from the prism of these qualitative methods:

Ethnographic research
Grounded theory
Action research
Ethno methodology
Observations/interviewing as data collection methods
Analytical strategies
Interpretive strategies

Your final paper should discuss this, and:

Justification of the research problem
Justification of the research methods
Description and justification of analytical approach
Identification of limitations and biases
Expected outcomes
Bibliography

Suggestions from an AGS Doctoral Committee:

The student must attend to the following as s/he begins his or her dissertation work:

1. S/he needs to identify a framework (management context).
2. S/he needs to define specific aspects of change and management that s/he wants to explore as they relate to this framework. What commonality is s/he looking for? S/he should simplify the definition of key terms. The concise definitions will anchor his or her thoughts and frame the research question as s/he explores multiple disciplines.
3. S/he needs to write a singular Research Question. This will help the research to be more specific. It will also help him or her extract relevant core arguments and assumptions from each person s/he interviews, and each research study that s/he reads.
4. S/he needs to identify certain disciplines (like mathematics, psychology, sociology, economics, political science, psychiatry) in which s/he will initially start research (interviews, lit review), and then s/he should branch out - - s/he should not be constrained at all as s/he explores across multiple disciplines, but can start with persons referred by the Doctoral Committee and his or her own resources. S/he should be very thorough before s/he moves on. S/he should avoid irrelevant minutiae and focus on core assumptions and arguments, seeking commonalities.
5. The process s/he should use to launch the project is to start with field research - interviews with experts in the field, in the various disciplines, collecting perspectives as well as suggested resources for literature review.
6. S/he needs discipline and organization, to develop a road map clarifying how s/he will proceed (as above), while recognizing that the road map will evolve. This road-map will take the form of a one-page Concept Paper, which should be completed before anything else is attempted.